Imbas Perang Irak pada Pemilu

INFOKUTEK Penyeleksian mendatang membuat beberapa orang bertanya bagaimana persisnya ‘Perang Menantang Teror’ akan memengaruhi keputusan untuk Presiden kita selanjutnya. Dengan rangking kesepakatan Presiden Bush yang menukik tajam dalam tahun-tahun ini, nampaknya rakyat Amerika siap untuk peralihan, dan ingin pasukan yang sudah lama ada di luar negeri dibalikkan ke keluarga dan beberapa orang tersayang mereka.

Beberapa orang Amerika sedih atas lama waktu perselisihan di Irak dan Afghanistan sudah terlalu lama, dan dalam jumlah korban meninggal yang tetap bertambah, tentara pemberani dan keluarga mereka bayar pengorbanan paling akhir untuk suatu hal yang mereka tidak mau kembali jadi bagiannya.

Militer mulai rasakan dampak perang , dengan nyaris 4.000 tentara tinggalkan di tahun 2006 saja, jumlah paling tinggi semenjak Perang Dunia 2.

Banyak yang usaha menghindar perang dan kerusuhan sebanyak-banyaknya, yang membuat negara usaha untuk tentukan apa seorang Republikan lain di kantor akan membuat segala hal lebih bagus, atau mempunyai potensi tambah jelek untuk negara.

Karena beberapa permasalahan di Irak dibikin bersih, semakin banyak ada nyaris tiap hari, mengakibatkan tanggal kembalinya pasukan jadi lebih terlambat.

Beberapa orang Amerika juga sedih karena sementara pasukan ada di luar negeri, tidak ada rangka saat yang tentu untuk penarikan, dan tidak ada ide yang terang mengenai kapan mereka akan balik ke rumah.

Tidak ada garis saat yang ditetapkan, walau durasi waktu kedatangan militer yang lama di wilayah perselisihan ini.

Beberapa orang di semua negeri mulai berasa seakan-akan ini tidak lebih dari permainan dimainkan Presiden Bush, sekalian memakai pasukan sebagai chip permainan pribadinya.

Batasan waktu untuk kembalikan pasukan sudah diulas berulang-kali, tetapi tak pernah diwujudkan jadi suatu hal yang bernilai.

Di mana ini tinggalkan negara? Dengan beberapa ribu orang terbunuh di Irak, ada beberapa suara yang semestinya dihitung dalam penyeleksian selanjutnya yang hendak lenyap, karena tentara yang luruh semua terlewati.

Dengan rangking kesepakatan Bush di range tengah sampai rendah 30-an, mulai kelihatan benar-benar muram untuk partai Republik untuk sukses mendapati calon yang lumayan kuat untuk mencalonkan diri mereka yang bisa membenahi kerusakan ‘niat baik’ besar dari pemerintah Bush.

Diperhitungkan dampak perang akan menahan pemilu, khususnya karena diperjalanan perang DPR sudah beralih ke sebagian besar Demokrat yang berkuasa. Dengan peralihan besar ini, dan rangking kesepakatan Bush yang paling rendah, terlihat terang jika beberapa orang duduk dan memerhatikan segala hal yang terjadi di semua negeri, pertanyaannya masih tetap, ialah berapa dalam masalah ini akan mengusik penyeleksian dan begitu beratnya itu akan memberatkan pemikiran beberapa pemilih saat mereka berdiri pada tempat pengambilan suara yang memberi suara paling akhir itu.

Banyak yang bersukacita karena Bush tidak bisa mencalonkan diri, sesudah menyaksikan perang, dan kondisi ekonomi dan mengharap untuk hasil yang lebih baik dari penyeleksian selanjutnya.

Dengan pemilu selanjutnya, akan bagus sekali untuk menyaksikan bagaimana segala hal terjadi di tempat politik dan sikap dan gagasan yang hendak ditegaskan oleh beberapa calon.