Bagaimana kami bisa membantu hari ini?
Daftar Isi
< Seluruh Topik
Cetak

Enterprenership Competitive Advantage

Pengertian Competitive Advantage (menurut: Shoemaker, Michael Porter, John Kay)

  1. Shoemaker
    Perusahaan secara konsisten menghasilkan laba yang lebih besar dibandingkan pesaing
  2. Michael Porter
    Michael Porter (1985) dalam Awwad (2013) menyatakan bahwa keunggulan bersaing (competitive advantage) adalah kemampuan yang diperoleh melalui karakteristik dan sumber daya suatu perusahaan untuk memiliki kinerja yang lebih tinggi dibandingkan perusahaan lain pada industri atau pasar yang sama.
  3. Jhon Kay
    Jhon Kay menyatakan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang berbeda berasal dari karakteristik perusahaan dan kemampuan tersebut akan menjadi competitive advantage ketika diaplikasikan dalam industry atau dibawa ke suatu pasar.
Digital Entreprenership dan Inovasi
Sumber www.educba.com

Menarik : Digital Entreprenership dan Inovasi

Peranan inovasi dalam meningkatkan Competitive Advantage (CA) ; perbedaan dan persamaan CA dengan Dynamic Advantage

Inovasi memiliki peran penting dalam pencapaian competitive advantage, Inovasi dapat diartikan sebagai proses kreatif dan interaktif dalam kegiatan pengembangan pengetahuan, pemanfaatan keterampilan dan penggunaan pengalaman yang betujuan menciptakan atau memperbaiki produk sehingga memberikan nilai tambah baik secara ekonomi maupun social bagi pengguna produk tersebut.

Menarik: Rancangan Usaha Entreprenership

Inovasi yang menghasilkan competitive advantage ialah inovasi yang focus pada pengembangan sesuatu yang baru pada dunia, inovasi harus melihat dari faktor internal dan faktor external serta lokasi yang dapat menampung inovasi yang akan dibuat.

Seperti beradaptasi dengan teknologi harus memiliki inovasi yang diterima oleh pasar, dibutuhkan oleh pasar serta pertimbangan dari isu internal maupun isu eksternal.

Keunikan INTRAPRENEURSHIP dalam Competitive Advantage

Intraprenership dipandang sebagai jalan untuk mencapai competitive advantage dan peningkatan kinerja organisasi, Berawal dari Inovasi yang dapat mendorong penciptaan competitive advantage dalam organisasi, pada akhirnya dapat membantu dalam pencapaian keberhasilan kewirausahaan korporasi atau intraprenership.

Intraprenership dapat menghasilkan ide ide yang memiliki inovasi yang unik, inovasi inovasi yang belum pernah ada sebelumnya, inovasi ini yang membentuk competitive advantage yang unik, inovasi yang menciptakan produk yang berbeda dari pada para pesaingnya.

Hal ini merupakan keunikan dan juga keuntungan dari organisasi yang memiliki intraprenership untuk menciptakan competitive advantage dari inovasi inovasi yang baru.

Analisis tentang Competitive Advantage, Daya Saing Indonesia, Ekonomi Indonesia hubungkan dengan Productivity Paradox

Competitive advantage merupakan sebuah keunggulan dari organisasi, dengan memiliki inovasi atau produk baru yang tidak dimiliki oleh para pesaing, organisasi itu juga ada kemungkinan akan menguasai pasar jika pesaingnya tidak menyadari dan tidak cepat berubah melakukan inovasi baru untuk melawan perubahan yang dilakukan oleh pesaing.

Dalam negara Indonesia daya saingnya cukup ketat berada di dalam negeri, saat ini zaman sudah mencapai ke zaman era 4.0 , dimana setiap orang dapat berwirausaha dan berwira karya, dapat melalui market online, terciptanya system reseler online, terciptanya konten creator, focus pada era digital ini ialah ke marketing dan periklanan, semua dapat di iklankan melalui digital.

Dalam persaingan di Indonesia banyak sudah terjadi perubahan perubahan yang signifikan, tentunya bebasis SDM yang unggul dan teknologi yang mulai maju.

Menarik: Kiat Sukses Dalam Berbisnis

Ekonomi Indonesia pada era ini seharusnya dapat berkembang pesat karena berwirausaha saat ini dalam era teknologi dapat dilakukan dengan tanpa modal, mungkin setiap orang berfikiran jika ingin berwirausaha membutuhkan modal, tetapi saat ini berjualan pun bisa tanpa modal dengan menjadi reseler dari barang atau produk tertentu tanpa harus mengeluarkan uang sedikitpun untuk stok barang.

Produktiviti Paradox merupakan keterlambatan produktifitas, dalam hal ini di ukur dari investasi dalam bidang TI lebih besar di bandingkat tingkat pertumbuhan produktifiti, pada saat ini kemungkinan sedang terjadi pembelajaran pada teknologi baru, sama halnya pada saat peralihan era mesin uap ke era listrik, semua butuh pembelajaran pada teknologi yang baru, tetapi dalam hal teknologi saat ini entah bisa sampai kapan perkembangan ini berjalan, setiap manusia sedang mempelajari teknologi baru ini, dan terus berkembang tiada henti bahkan teknologi ini akan terus maju pesat di setiap negara dengan penemuan penemuan baru yang lainnya.

Hubungan kemerosotan daya saing dan rendahnya pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan merjalelanya korupsi di Indonesia Hasil Survei Penilaina Integritas (SPI)2021 dari KPK

Dalam hasil survei tersebut paling tinggi ada pada gratifikasi/suap dan penyalahgunaan fasilitas kantor. Dengan Persenan
Berikut ini hasil SPI nasional Hasil SPI Kementerian
Penyalahgunaan Fasilitas Kantor 55 % 54 %
Nepotisme/korupsi dalam pengelolaan SDM 27 % 23 %
Suap/gratifikasi 45 % 48 %
Intervensi (trading in influence – 26 %

Dalam hasil tersebut ditandai bahwa penyalahgunaan fasilitas kantor dan suap atau gratifikasi masih terlampau tinggi angkanya, hal ini dapat mengakibatkan pendanaan dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia menurun, dan juga daya saing dalam pertumbuhan ekonomi menurun, saat melakukan perizinan berusaha mereka harus melalui birokrasi yang terlampau Panjang.

Birokrasi tersebut dapat menimbulkan resiko adanya korupsi pada saat perizinan pembukaan usaha baru, jika perizinan pembukaan usaha baru dipermudah dan tidak ada yang korupsi, mungkin sudah banyak wira usaha yang mendaftarkan produknya untuk mebuka usaha di Indonesia, hal ini dapat menguntungkan Indonesia jika banyak yang menjadi wirausaha, karena pertumbuhan ekonomi pada suaatu negara juga dipengaruhi seberapa banyak wirausaha yang berada di negara itu, baik itu kecil, sedang, dan besar.

Pemenang hadiah Noble Economy 2021: David Card, Joshua Angrist dan Guido Imbas

Dalam pemenang nobel itu dengan studinya, dampak kenaikan upah minimum terhadap pekerjaan di Amerika serikat, sebelumnya telah ada yang berkata, bahwa kenaikan upah minimum berpengaruh kepada kinerja dan selalu menyebabkan penurunan kinerja.

Study penelitian yang dilakukan oleh David Card, Joshua Angrist dan Guido, membuat para peneliti terdorong untuk meninjau kembali bahwa kenaikan upah minimum selalu menyebabkan penurunan kinerja.

Menurut saya pribadi, mungkin ini berhubungan dengan motivasi yang di dapat dari para pekerja, saat para pekerja termotivasi bahwa akan adanya kenaikan upah minimum maka dia akan bekerja lebih giat lagi dan meningkatkan performa kinerjanya, mungkin berpengaruh kepada persaingan, misalnya jika dia tidak bekerja dengan baik, maka dia tidak akan digunakan oleh perusahaan itu, dan dia tidak mendapatkan kenaikan upah minimum yang telah di tetapkan, jadi hal itu dapat mendorong para pekerja untuk meningkatkan kinerjanya.

Menarik: SDM UNGGUL SDM ENTREPRENERSHIP ERA 4.0

Menurut saya pribadi dorongan itu dapat dimunculkan dari kisah inspiratif, ataupun fiksi yang belum terjadi pada dirinya, dan juga ketakutan.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kategori

Masuk

Daftar

Setel Ulang Kata Sandi

Silakan masukkan nama pengguna atau alamat email, anda akan menerima tautan untuk membuat kata sandi baru melalui email.