Brianna dan Bottomwise
Riview buku Brianna dan Bottomwise
- Penulis: Andrea Hirata
- Judul buku: Brianna dan Bottomwise
- Kategori versi Penerbit: Novel Indonesia
- Penerbit: Bentang Pustaka
- Jumlah halaman: 380
- Penyunting: Nurani Puspitosari
John Musiciante kehilangan gitarnya karena tingkah kejahatan amatir. Hidup pria itu langsung hancur lebur. Untuk musisi legendaris seperti dirinya sendiri, gitar itu mempunyai nilai sentimentil yang tidak dapat diganti dengan uang sejumlah apapun. Di saat itu dia, Bottomwise, detektif ternama yang cerdas dan karismatis, turut serta ke pergerakan arus penelusuran gitar legendaris yang penuh surprise.
Saat itu, Sadman sang musikus telinga kuali pada akhirnya sukses kumpulkan uang dari usaha jualan tauco untuk merealisasikan mimpi hidupnya: hidupkan band dan ikut menyemarakkan dinamika instrumen melayu di daerah aslinya. Sadman tidak sendirian. Banyak musikus yang lain, tua-muda, jujur-korup, yang ingin menetapkan kehadiran mereka melalui musik. Dan, gitar legendaris itu sembunyi-sembunyi ikut jadi saksi perjuangan beberapa orang itu.
Hal pertama kali yang saya alami saat menuntaskan buku ini ialah WOW! ini terhitung novel pak cik yang keluar pakem karena seting tempatnya yang berada di luar negeri, persisnya di Amerika Serikat. Terasa dibawa jalanan naik mobil keliling Amerika. Walau bagaimanapun, tetap ada kok seting tempat di Indonesia, pasti dengan ciri-ciri uniknya Pak Cik yaitu tempat dengan nuansa melayu yang kental.
Pertanyaan pertama kali yang tebersit saat menyaksikan bukunya kemungkinan ialah ceritanya mengenai apa sich? Oke secara singkat ini, buku ini menceritakan mengenai penyidikan gitar yang lenyap dari musikus populer John Musiciante. Penyidikan dilaksanakan oleh Bottomwise sebagai ketuanya dan pendampingnya namanya Brianna. Karena gitar ini punyai nilai riwayat dan sentimental sampai sang John Musiciante ini alami stres gara2 kehilangannya, diselenggarakanlah sayembara sebesar 20.000 USD atau sekitaran 20 miliar. WOW!!!!
Gitar yang lenyap ini akan alami banyak peristiwa dari yang awalannya cuma diculik dan dipasarkan di pasar gelap, sampai pada akhirnya nyasar di Indonesia. Nach, di indonesia ini gitar ini karena kelihatan kusam, tua, dan kotor pada akhirnya diberlakukan hanya sebagai gitar sisa saja. Digeletakin getho saja, dimainin instrumen daerah, dijadiin senjata buat mukul orang, sampai yang paling kocak dijadiin pemukul kasur. hahahaha Walaupun demikian, untuk orang berpotensi seperti Alma, Ameru, dan Pak Mu mereka yang pertama kalinya dengar melodi dari gitar legendaris ini segera tahu jika ini ialah barang yang paling bernilai.
Nach, pertanyaan besarnya? Apa gitar ini akan balik ke pemilik aslinya, si musikus besar John Musiciante? Jika ingin tahu langsung saja membeli bukunya wkwk
Buku dengan tebal 361 halaman ini tetap dengan ciri-ciri uniknya Pak Cik. Page-turner, enteng, dan melipur. Namun, di set pertama buku ini sedikit akan pusing karena bakal ada jalur bolak balik di antara Bottomwise, Sadman, dan Alma. Tetapi masuk set ke-2 buku ini, akan sangat terasa menyenangkan. Betulan tidak kerasa bacanya, langsung tiba-tiba lho kok sudah setelah? 🙁
Figur Sadman di buku ini benar-benar melipur sekali sich. Tingkahnya yang kocak ditanggung akan buat kita ketawa terpingkal-pingkal. Tetapi, saya respek sich sama kegigihannya untuk merealisasikan mimpinya untuk musik bersama Instrumen Melayu Kami Ingin Kembali. Iya, kamu tidak salah, itu nama group musiknya Sadman wkwk kocak kan? kelak akan banyak beberapa nama kocak yang disisipin Pak Cik di novel ini.
Ohya lupa, kemungkinan ada yang bertanya siapakah Brianna dan Bottomwise di novel ini? Sama seperti yang saya sempat sebutkan di atas, mereka berdua ialah dua detektif swasta yang ditugaskan untuk mendapati gitar yang lenyap. Btw, ini bukanlah cerita mereka berdua ya, awalannya saya ngiranya demikian. Tetapi rupanya mereka berdua berikut yang hendak membimbing perjalanan sang gitar yang lenyap ini. Mereka terhitung yang visioner. Di tengah-tengah, sempat buntet dan ingin patah semangat karena selalu telat satu cara dari gitar itu tetapi semangat pantang menyerahnya dan loyalitas janjinya betul-bener ngebikin pembaca buku ini berasa percaya diri.
Lalu, dari beberapa tokoh yang datang di novel ini siapa favorite saya? Alma!!!! ia ialah seorang gadis miskin yang pemalu dan sukai mengalah tetapi talenta musiknya asli buat bergidik sekali. Pelukisan saat Alma menggunakan gitar tuch betulan buat kita kaya melihat konser. Ah dasarnya mah juara sekali! Hanya tragisnya karena tercipta dari keluarga miskin ( ibunya penjual nasi, bapaknya tukang judi) Alma pada akhirnya tidak dapat salurkan talentanya. Dan cerita Alma ini memang yang paling nyesak sich antara cerita-kisah figur yang lain di novel ini. Baca dech, buat nyesak ati sekali 🙁
Jadi…setelah membaca ulasan buku brianna dan bottomwise bagaimana? menurut saya buku ini benar-benar saya referensikan buat kamu pecinta tulisan Pak Cik, pecinta musik terutamanya gitar, dan buat kamu yang memerlukan motivasi bagaimana supaya selalu yakin dengan beberapa mimpi kita <3
Komentar